Cara Setting FastCGI Cache di Nginx Supaya Loading Website Cepat
JagoTekno.com - FastCGI merupakan sistem cache yang dikenali oleh web server termasuk Nginx.
FastCGI berguna untuk mengatur cache halaman situs yang diakses oleh klien yang selanjutnya akan disimpan oleh server sebagai cache, bukan di browser pengunjung.
Ketika pengunjung datang ke situs itu maka file yang akan diaksesnya tidak akan diambil dari lokasinya di dalam komputer server, melainkan diambil dari file cache yang sudah disimpan pada folder cache tertentu yang sudah dibuat.
Ini bagus karena akan mengurangi beban kerja server untuk mengelola file yang diakses, sehingga load pun menjadi lebih cepat.
Meski kesannya bagus, tetapi ada kekurangannya.
Metode caching seperti ini tidak cocok digunakan pada situs yang menampilkan data yang realtime, halaman yang dinamis.
Misalnya halaman transaksi.
Karena halaman tidak akan tampil real time sebagaimana mestinya. Melainkan akan menampilkan halaman yang sudah masuk ke cache.
Ketika halaman sebuah website yang dinamis itu diupdate maka pengunjung tidak akan langsung melihatnya pembaruannya. Butuh beberapa menit untuk bisa cache itu hilang dan diganti dengan halaman terbaru.
Begitu seterusnya.
Jadi sistem cache level server ini cocok untuk apa?
Sistem cache ini cocok untuk website yang peruntukannya sebagai blog atau website satu halaman biasa saja.
Dimana pengunjung tidak perlu menerima data yang real time.
Jika anda tertarik memasang FastCGI pada sistem anda, pastikan anda menggunakan NginX sebagai web servernya.
Berikut cara setting FastCGI di Nginx dengan benar
- Masuk ke server melalui SSH
- Buka file konfigurasi website anda yang ada di /sites-available
- Copy baris ini, atau jika anda mengikuti tutorial cara install LEMP server dan Wordpress sebelumnya, anda bisa menghilangkan tanda pagar yang ada di depan tiap baris tersebut.
Sehingga menjadi seperti ini
fastcgi_cache_path /etc/nginx/cache levels=1:2 keys_zone=MY_CACHE:100m inactive=60m;
fastcgi_cache_key "$scheme$request_method$host$request_uri";
upstream example-php-handler {
server unix:/var/run/php/php7.2-fpm.sock;
}
server {
server_name situs.com;
root /var/www/situs.com/wordpress;
index index.php;
location / {
try_files $uri $uri/ /index.php?$args;
}
location ~ \.php$ {
include snippets/fastcgi-php.conf;
fastcgi_pass example-php-handler;
include fastcgi_params;
fastcgi_cache MY_CACHE;
fastcgi_cache_valid 200 60m;
add_header X-Cache $upstream_cache_status;
}
}
Selanjutnya cek pengaturan ini supaya tidak ada pesan error dari nginx dengan perintah
nginx -t
Jika tidak ada error, silahkan restart nginx dengan perintah
systemctl restart nginx
Maka direktori /etc/nginx/cache akan dibuat secara otomatis.
Setelah itu buka situs anda lalu inspect element.
Pada tab Network pilih domain anda lalu di sebelah kanan terdapat tab Header.
Periksa bagian bawah terdapat tulisan MISS.
Setelah halaman itu direfresh, maka akan menjadi HIT.
Artinya halaman tersebut sudah tersimpan di cache nginx.
Akhir kata
Demikian cara setting FastCGI pada Nginx yang benar untuk mendapatkan performa web server yang lebih optimal.
Cara ini bisa diaplikasikan jika anda menjalankan situs selain wordpress, bahkan single page sekalipun.
Semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
Rafi
- 15 year+ of Linux user.
- 5 years+ blogger and web developer.
Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara